FARMAKOGNOSI
OLEH :
Nama : Anna
Zakiyah Munthe
NIM :
713501S10049
Tingkat : IB
AKADEMI
ANALIS FARMASI DAN MAKANAN YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH
2011
DAUN
TAPAK LIMAN
(Elephantopus scaber L.)
Dosen
pembimbing :
Desi
Andriani, A.Md
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah farmakognosi yang berjudul Daun Tapak Liman (Elephanthopus scaber L). Penulisan makalah ini telah mendapat
bantuan dari berbagai piha,oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang tua tercinta yang telah
memberikan do’a, motivasi dan materiil kepada saya.
2. Ibu Desi Andriani, A.Md sebagai
dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan
motivasi bimbingan.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah
ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan bagi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Banda Aceh, 31 Mei 2011
Penulis
(Anna Zakiyah
Munthe)
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………………... i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
1.
Latar
bekalang……………………………………………………………… 1
2.
Tujuan
Penulisan………………………………………………………….... 1
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………………………………2
1.
Deskripsi…………………………………………………………………… 2
2. Klasifikasi………………………………………………………….............. 2
3.
Sinonim…………………………………………………………………….. 2
4. Nama Lokal……………………………………………………………........ 2
5. Morfologi…………………………………………………………... ………3
6. Kandungan
Kimia………………………………………………………….. 4
7. Sifat dan
Khasiat…………………………………………………………… 4
8. Bagian yang
Digunakan……………………………………………………. 4
9. Indikasi……………………………………………………………………... 4
10.
Pengobatan
Herbal…………………………………………………...........5
BAB
III KESIMPULAN………………………………………………………………….. 6
DAFTAR
PUSTAKA……………………..……………………………………….............. 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan
tanaman sebagai obat. Kemampuan meracik tumbuhan berkhasiat obat biasanya
di dapat berdasarkan pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun. Umumnya
obat tradisional digunakan dengan cara direbus, dimakan langsung, ataupun
diperas untuk diambil sarinya. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat cenderung
mengalami peningkatan dengan adanya kesadaran untuk kembali ke alam (back
tonature) untuk mencapai kesehatan yang optimal. Menurut Sugianti(2005),
keuntungan penggunaan tanaman sebagai obat tradisional antara lain relatif
lebih aman, mudah diperoleh, tidak menimbulkan resistensi,dan relatif tidak berbahaya
terhadap lingkungan sekitarnya. Obat tradisional memiliki efek samping yang
jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-obatan modern, sehingga
tubuh manusia relatif lebih mudah menerimanya.Tanaman yang digunakan sebagai
obat tradisional bisa berupa buah, sayur mayur, bumbu dapur, tanaman hias dan
bahkan tanaman liar yang tumbuh di sembarang tempat. Salah satu
tanaman yang dapat
dipakai sebagai obat tradisional adalah
tapak liman (Elephantopus scaber L.).
Tapak liman merupakan salah satu tanaman liar yang mudah tumbuh di
daerah tropis. Semua bagian tanaman ini dapat digunakan sebagai pengobatan.
Daun tapak liman memiliki beberapa kandungan kimia yang berperan sebagai
senyawa antibakteri sepertiter penoid dan flavonoid. Masyarakat pada umumnya
menggunakan daun tapak liman untuk menyembuhkan penyakit infeksi bakteri
seperti demam, sariawan, radang rahim, pneunomia, disentri dan diare.
2.
Tujuan Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
- Mengetahui dan memahami tentang daun tapak liman yang terkandung di dalamnya
- Mengetahui dan memahami khasiat dan kandungan daun tapak liman
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Deskripsi
Tapak
Liman (Elephanthopus scaber L.) umumnya tumbuh liar di lapangan rumput,
pematang, kadang-kadang ditemukan dalam jumlah banyak, terdapat di dataran
rendah sampai dengan 1.200 m di atas permukaan laut. Terna tahunan, tegak,
berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10 cm - 80 cm, batang kaku berambut
panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah
membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi
melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10 cm - 18 cm, lebar 3 cm - 5 cm.
Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3 cm - 9 cm, lebar 1 cm
- 3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu. Buah berupa buah longkah.
Masih satu marga tetapi dari jenis lain, yaitu Elephantopus tomentosa L.,
mempunyai bunga wama putih, bentuk daun bulat telur agak licin, mempunyai efek
therapy yang sama, tapi khasiat penurun panas dan anti radang kurang poten.
Lebih sering digunakan pada rheumatic dan anti kanker. Namun justru dalam
pengobatan tradisional, tumbuhan ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
pengobatan. Berdasarkan pengetahuan empiris, masyarakat tradisonal mempercayai
bahwa daun tapak liman dapat menyembuhkan penyakit ringan seperti pusing atau
demam. Kini diketahui bahwa Tapak Liman memang mengandung kandungan kimia yang
memiliki efek farmakologis. Tapi hingga kini belum banyak penelitian lebih
detai mengenai tumbuhan ini, terutama untuk perkembangan obat herbal.
2.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Spesies : Elephantopus scaber
L.
3.
Sinonim
= Asterocephalus cochinchinensis, Spreng. = Scabiosa
cochinchinensis, Lour.
4.
Nama Lokal
Tapak liman (Indonesia), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda),; Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura),; Ku di dan (China).
Tapak liman (Indonesia), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda),; Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura),; Ku di dan (China).
5.
Morfologi
- Batang
Batang
tanaman herbal Tapak liman ini berbentuk seperti garpu.
- Daun
Biasanya
daun dari tanaman herbal tapak liman ini berbaring ditanah, berwarna hijau tua,
berseling dibawah, dan mengumpul seperti akar.
- Daun akar
Berbentuk
sudip, yang berada dipangkal seperti biji dan bergerigi.
- Daun batang
Jumlahnya
termasuk sedikit.
·
Bunga
Bunga ini akan muncul ari jantung daun, berwarna ungu dan
dalam gerombolan seperti tukal, dan diliputi oleh 3 lembar dan pelindung yang
berbentuk seperti jantung. berbunga kaku
6. Kandungan Kimia
Daun
tapak liman mengandung epifrielinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol,
dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan isodeozyelephantopin,
sedangkan di bagian bunganya terdapat kandungan luteolin-7-glucoside.
Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan senyawa antitumor, penghilang radang
akibat bakteri, antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus, penyebab
keputihan.
7.
Sifat dan Khasiat
Rasa agak pahit pedas, sifatnya
sejuk, astringen. Berkhasiat pereda demam (antipiretik), antibiotik,
antiradang, peluruh kencing (diuretik), peluruh dahak, peluruh haid, afrodisak,
menghilangkan bengkak, penawar racun (detoksikan), mempercepat pengeluaran
nanah dan pelembut kulit.
8.
Bagian yang digunakan
Bagian tanaman
yang digunakan sebagai obat adalah herba dan akarnya. Setelah dicabut, cuci
bersih lalu keringkan untuk disimpan dan digunakan jika perlu.
9.
Indikasi
Herba
tapak liman digunakan untuk mengatasi :
- Influenza, demam, sakit tenggorokan, batuk rejan (pertusis),
- Radang mata, sariawan, abses,
- Radang otak (epidemik ensefalitis B),
- Radang ginjal akut dan kronis,
- radang kemih, keputihan,
- Kurang darah (anemia),
- Busung air (asites), badan bengkak (beri-beri),
- Diare, disentri, perut kembung,
- Tidak punya gairah seksual,
- Digigit ular.
Akar tapak liman digunakan untuk mengatasi :
- Radang hati (hepatitis),
- Melancarkan proses persalinan, perawatan setelah melahirkan,
- Demam pada malaria.
10.
Pengobatan Herbal
Tanaman herbal Tapak liman ini banyak digunakan sebagi ramuan obat atau pun pengobatan
herbal, antara lain :
Pengobatan kurang darah/Anemia : Ambil 1 genggam daun tapak liman bersihkan terbih dahulu
dengan dicuci, haluskan dengan ditumbuk dan campur dengan 1/2 cangkir air
matang. Kemudian seduk dengan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu.
Minum ramuan ini satu hari sekali, selama 1 minggu.
Untuk pengobatan cacar air : Ambil temulawak seukuran 2 jempol, dikupas dan
dipotong. Gunakan 1 jari kencur yang telah dikupas kulitnya, jahe dan kunyit
masing-masing 1 jari yang telah dikupas kulitnya, 2 pohon tapak liman seutuhnya
dibersihkan dan dipotong-potong, 1 sendok teh asam kawak, dan 1 sendok
gula jawa yang telah disisir halus. Rebus semua bahan dengan 4 gelas air dengan
api sedang. Saringlah dan minum setelah dingin dengan ditambah gula jawa,
3 x sehari masing-masing setengah gelas.
Pengobatan demam karena
lelah : Ambil daun tapak liman, pegagan,
masing- masing satu 1 genggam, temulawak yang telah dikupas dan dipotong-potong
2 jari, 1 sendok teh adhas dan 1 jari pulosari. Semua bahan direbus
dengan 4 gelas air dan sisakan 2 gelas. Minum 3 kali sehari masing-masing 1/2
gelas.
Pengobatan demam biasa : Ambil 1 daun pepaya yang masih muda, 5 lembar daun
waru yang masih muda, setengah genggam daun sembung yang telah dikeringkan, dan
2 pohon tapak liman gunakan seluruh bagian tanaman, 3 pohon meniran yang masih
kecil, satu genggam pegagan yang masih segar, kira-kira 1 jari jahe dan
kayu manis. Semua bahan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian rebus dengan 4
gelas air dan sisakan 2 gelas. Saring dan minumlah sehari 3 kali masing-masing
1/2 gelas.
Pengobatan keputihan : Gunakan 1 pohon tapak liman seutuhnya yang masih
segar, 1/4 genggam sambiloto, tambahkan 1/4 genggam meniran, daun sirih 3
lembar , 1 jari kunyit dan 1 jari temu kunci. Setelah semua bahan dibersihkan
terlebih dahulu, rebus dengan 4 gelas air dan sisakan setengahnya. Minum 3x
sehari masing-masing 1/2 gelas.
Nyeri karena haid : Gunakan 1 pohon tapak liman segar seutuhnya, dua jari
temulawak yang telah dibersihkan, daun sambang colok 1/2 genggam dan 1 sendok
tek asam lama, kunyit 1 jari, dan 1 sendok makan gula jawa yang telah disisir
halus. Setelah semua bahan dibersihkan rebus dengan 4 gelas air diatas
api sedang dan sisakan setengahnya. Minum 3 kali sehari masing-masing 1/2
gelas.
Untuk Memperbesar payudara: Haluskan 1 genggam daun tapak liman, 1 genggam daun
hareuga, dan 1 genggam pinang yang masih muda. Kemudian balurkan pada bagian
payudara, kecuali bagian puting.
BAB III
KESIMPULAN
Tapak
liman kerap digunakan oleh ibu hamil pada zaman dulu untuk mempercepat proses
kelahiran. Sebab, tapak liman yang merupakan keluarga dari Compositae mempunyai
sifat melicinkan. Bahkan beberapa peternak memberikan tapak liman pada sapi
yang akan melahirkan.Selain punya efek melicinkan, tapak liman juga bertindak
sebagai peluruh kencing, penurun panas, peluruh dahak, antioksidan.
Menurut Farmakologi China, tapak liman yang mempunyai rasa pahit, pedas,
dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun panas, antibiotika, anti radang,
peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan racun.
DAFTAR
PUSTAKA
Loveless, A. R.,
1989. Prinsip-prinsip Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2, Pt. Gramedia,
Jakarta.
Tjitroesoepomo,
G., 1993, Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Suriawiria,
2002. Antropologi Kesehatan Indonesia Jilid 1. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Wijayakusuma, H.
& Dalimartha, S, 2001. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah
Tinggi, Penebar Swadaya,
Jakarta.
assalamualaikum wr.wb
BalasHapussumber botani tapak liman di ambil dri buku apa ya...makasih ya
bisa di inbox ke novayunie@gmail.com
wassalam